![]() |
Acara Kejurwil Yunior 2017 tanggal 19-23 di Padang tanpa acara seremonial |
“Karena itu seusai Kejurwil nanti kita tidak
menghitung total medali tiap daerah dari 7 cabang yang dipertandingkan dan juga
tidak memilih siapa yang jadi juara umum,” ujar Ketua Panitia Pelaksana
Kejurwil 2017 Fazril Ale.
Meski terkesan tak biasa, namun menurut Ale, begitu
panggilan pria yang juga Waketum II KONI Sumbar ini, semuanya memang telah
menjadi keputusan bersama seluruh provinsi di Sumatera disamping juga telah
ditetapkan bersama KONI Pusat.
“Tepatnya Kejurwil ini hanya merupakan gabungan dari
kejuaraan wilayah beberapa cabang olahraga yang kebetulan dilaksanakan pada
tempat dan waktu yang bersamaan di Kota Padang. Kejurwil pola seperti ini pun
baru dilaksanakan untuk tahun ini. Khusus untuk juara umum, sekali lagi
Kejurwil ini tidak akan menetapkan daerah yang keluar sebagai juara umum. Gelar
juara umum nantinya hanya ada di setiap cabor yang dipertandingkan di Kejurwil
ini,” tegasnya.
Ditambahkannya, pada Kejurwil nanti, juga tidak akan ada acara
pembukaan yang diwarnai dengan defile peserta maupun acara seremonial lain sebagaimana
yang sering dilaksanakan pada setiap kejuaraan multi iven. Namun pembukaannya
akan lebih bersifat acara welcome party
dan rencananya akan dilaksanakan di Aula Kantor Sumbar.
“Kalau pun ada nama-nama daerah di lokasi acara, itu
hanya ditujukan sebagai tempat dududk untuk masing-masing kontingen. Namun
begitu, acara janji atlet dan janji wasit tetap akan kita laksanakan. Selain
itu rencananya pada malam acara itu kita juga akan menyerahkan penghargaan dan
reward buat para atlet dan pelatih terbaik Sumbar selama tahun 2017 ini,”
tambah Aldi Yunaldi Wakil Ketua Panitia yang saat itu juga didampingi
Sekretaris Panitia Hendra Dupa dan Wakil Sekretaris Syahindra Nurben.
Jaga
Nama Baik Sumbar
Sementara itu Ketua Umum KONI Sumbar Syaiful, SH,
M.Hum menjelaskan bahwa proses sejak ditunjuknya Sumbar sebagai tuan rumah
serta gagasan dilaksanakan Kejurwil Yunior 2017 ini memang terkesan mendadak
dan diadakan hanya dengan persiapan sekitar satu atau dua bulan. Ia tak
menampik bila karena itu pula publikasi terhadap kegiatan ini sangat kurang,
baik dari sisi pemberitaan di media massa maupun pemasangan baliho atau spanduk
di jalan-jalan.
“Harus diakui, kondisinya memang seperti itu. Sebab
pada Kejurwil ini seluruh pendanaan dihandel langsung oleh KONI Pusat dan tidak
dikelola oleh KONI Sumbar. Dalam pelaksanaan nanti pun, pendanaan serta
pembuatan laporan pertanggung-jawaban, terutama tekhnis, diserahkan langsung
kepada ke 7 cabor yang melaksanakan Kejurwil ini. Panitia kita dari KONI Sumbar
pada Kejurwil ini hanya bersifat memfasilitasi. Karena itu pula panitia yang
kita bentuk di KONI Sumbar tugasnya juga tidak banyak yakni hanya mengelola
acara pembukaan, transportasi para tamu serta mempublisir kegiatan ini ke
media,” ujar Syaiful.
Terakhir Syaiful juga menghimbau kepada semua cabor
yang akan melaksanakan kejurwil di Padang agar senantiasa dapat menjaga citra
dan nama baik Sumbar, baik dari sisi mutu penyelenggaraan maupun dari sisi
prestasi yang akan diraih. Hal itu menurutnya karena selain semua biaya teknis penyelenggaraan
maupun soal prestasi langsung dikelola setiap Pengprov Cabor yang menjadi tuan
rumah pelaksanaan di tiap cabor, juga karena Kejurwil ini merupakan penghargaan
buat KONI Sumbar dari KONI Pusat.
“Alhamdulillah, Kejurwil ini merupakan iven ketiga
program KONI Pusat yang diberikan pada KONI Sumbar, dimana otomatis seluruh
biaya ditanggung oleh KONI Pusat. Mengingat hal ini merupakan penghargaan yang
harus kita kawal dengan baik, makanya diharapkan agar ke tujuh Pengprov Cabor
di Sumatera Barat yang menjadi pelaksana dapat menjaga amanah ini dengan baik
dan sukses. Termasuk juga soal laporan pertanggungjawaban dana KONI Pusat yang
telah dipakai untuk Kejurwil ini. Ya.....anggap saja iven ini sebagai pembelajaran menjadi tuan rumah sebelum kita nanti menjadi tuan rumah pada PON 2024 ,” tambah Syaiful (nns)
Tidak ada komentar: